Minggu, 21 Desember 2014

KAPASITAS ANGKAT BEBAN UNTUK PEKERJA INDONESIA



Dedik Santoso
ABSTRACT
The main objective of this study was to determine the maximum acceptable weight of lift (MAWL) for Indonesian population both males and females. The secondary objective was to develop models to predict the MAWL for Indonesian population based on anthropometric variables (sixteen variables) and job related variables (lifting frequency, lifting height, vertical distance of lift). A total of 80 subjects (female students, female workers, male students, and male workers) were used in this study, 20 people for each group. Thesubjects performed nine lifting tasks (combination of three frequencies and three lifting heights). Psychophysical methodology was used to determine MAWL. Subjects were asked to perform the lifting tasks with loads as much as they can without straining themselves and with the assumption that they work for eight hours per day. The models were developed using data from 75% of the subjects. The models were validated using the data from the other 25% of the subjects. Testing of the models revealed that general model developed for all subjects predicted lifting capacity as well as the specific models.
Keywords: anthropometry, lifting task, Indonesian population, lifting capacity, psychophysical, MAWL.
1. PENDAHULUAN
Menurut data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (Accident Facts, 1990), cedera tulang belakang adalah salah satu yang paling umum terjadi (22% dari semua kecelakaan kerja yang terjadi) dan paling banyak membutuhkan biaya untuk pengobatannya. Salah satu penyebab dari cedera ini adalah overload yang dipikul oleh tulang belakang (> 60%) dan 60% dari overload ini disebabkan oleh pekerjaan mengangkat barang, 20% pekerjaan mendorong atau menarik barang dan 20% akibat membawa barang. Pekerja yang mengangkat beban berat akan mengalami kemungkinan cedera punggung 8 kali lipat dari pekerja yang hanya mengangkat barang secara tidak terus menerus. Banyak ahli yang yakin bahwa cedera punggung memiliki hubungan erat dengan pekerjaan manual material handling (MMH). Walaupun penggunaan tenaga mekanik/mesin di industri berkembang dengan cepat dalam MMH, tetapi pada kenyataannya banyak pekerjaan yang tidak dapat menghindari kegiatan MMH ini terutama mengangkat dan menurunkan barang.
1.1 Faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan
Faktor-faktor yang dimaksud di sini adalah frekuensi, titik awal angkatan, jarak angkatan, tipe angkatan (simetri atau tidak simetri), ukuran dan berat jenis barang yang diangkat. Semua faktor tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan MAWL kecuali berat jenis barang yang akan diangkat.
1.1.1 Frekuensi
Dari beberapa penelitian, ditemukan bahwa kenaikan frekuensi berpengaruh secara signifikan terhadap beban yang bisa diangkat. Salah satu studi menyatakan bahwa beban yang diangkat turun sekitar 29% bila frekuensi naik dari 1 menjadi 12 angkatan per menit. Pengaruh dari perbedaan frekuensi ini juga lebih besar dari pengaruh perbedaan ukuran barang yang diangkat (Mital, 1984).
1.1.2 Titik awal angkatan
Faktor lain yang mempengaruhi MAWL adalah titik awal angkatan. MAWL turun bila titik awal angkatan berubah dari lantai ke bahu (Mital, 1984). Dalam rumusan NIOSH 1981 dan 1991 ada vertical factor yang merupakan titik awal angkatan.
1.1.3 Jarak vertikal
Makin besar jarak vertikal angkatan, makin rendah berat beban yang bisa diangkat (Ciriello and Snook, 1983)
1.1.4 Tipe angkatan
Dalam rumus NIOSH yang baru yang dikembangkan sejak tahun 1991, tipe angkatan merupakan salah satu variabel yang ada. Tipe angkatan yang dimaksud adalah simetri dan tidak simetrinya angkatan yang dilakukan. Bila suatu angkatan membentuk sudut antara awal angkatan sudut ini, makin kecil pula beban yang bisa diangkat. Dalam banyak penelitian, faktor ini merupakan faktor yang signifikan dalam menentukan MAWL.
1.1.5 Faktor lain
Faktor lain yang cukup menentukan adalah ukuran dari barang yang diangkat (Ciriello and Snook, 1983) dan berat jenis beban yang diangkat (Mital and Manivasagan, 1983).
1.2 Faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerja
Faktor-faktor yang termasuk dalam kategori ini antara lain adalah variabel antropometri (ukuran tubuh manusia), kekuatan otot, usia, jenis kelamin, status pekerja (contoh: mahasiswa dan karyawan). Berat badan dan tinggi badan mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap resiko cedera dalam MMH (NIOSH, 1981). Berat badan memiliki pengaruh langsung terhadap kebutuhan energi untuk metabolisme pada saat seseorang mengangkat beban (Garg et al., 1978). Orang yang lebih berat cenderung lebih cepat lelah tetapi di lain pihak, orang yang lebih berat bisa lebih kuat kemampuan ototnya. Dalam beberapa studi juga diketahui bahwa ada hubungan positif antara ukuran badan dengan kemampuan mengangkat beban. Bertambahnya ukuran badan, maka secara umum MAWL juga bertambah. Usia ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MAWL. Pengalaman kerja yang lebih banyak dengan bertambahnya usia merupakan kompensasi dari faktor usia itu sendiri.
3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah psychophysical. Metode ini memungkinkan setiap subyek menentukan sendiri beban awal yang akan diangkat dan diperbolehkan untuk mengurangi atau menambah berat beban yang diangkat selama melakukan tugas tersebut sampai pada beban dimana subyek merasa bahwa beban tersebut adalah yang paling optimum diangkatnya selama 8 jam kerja tanpa menimbulkan kemungkinan cedera atau kelelahan yang berlebihan. Subyek dapat memulai dengan beban yang sangat berat atau sangat ringan sesuai dengan kemauannya sendiri.
3.1 Metode pengumpulan data
3.1.1 Subyek
Ada 4 kelompok subyek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: mahasiswi, mahasiswa, pekerja wanita, pekerja pria dengan jumlah masing-masing kelompok 20 orang. Mahasiswa/i dipilih secara acak dari dua universitas dari etnis yang berbeda-beda. Pekerja juga dipilih secara acak dari beberapa industri mebel dan mereka memiliki pengalaman dalam pekerjaan mengangkat barang. Selama percobaan, pekerja diberi honor sesuai standard tetapi mahasiswa/i tidak diberi honor. Setiap subyek harus dalam kondisi sehat dan tidak pernah mengalami sakit punggung. Sebelum mulai pekerjaan, setiap subyek diberi kesempatan untuk melakukan latihan selama beberapa saat. Data-data antropometri dikumpulkan sebelum melakukan percobaan.
3.1.2 Peralatan
a. Platform kayu yang dilubangi setinggi 69 cm, 72 cm, 126 cm, 136 cm, 156 cm, dan 164 cm dari lantai. Ketinggian ini masing-masing mewakili ketinggian rata-rata dari subyek yaitu ketinggian lutut, bahu, dan jangkauan tangan ke atas masing-masing untuk wanita dan pria.
b. Kotak kayu dengan ukuran 30 cm X 30 cm X 20 cm dengan diberi pegangan di sampingnya.
c. Potongan-potongan besi yang tidak diketahui beratnya sebagai beban.
d. Tape recorder untuk memberikan instruksi kepada subyek kapan mereka harus mengangkat beban sesuai dengan frkuensi yang ditetapkan.
3.2 Prosedur percobaan
3.2.1 Pengumpulan variabel antropometri
Sebanyak 16 variabel antropometri diukur dari masing-masing subyek dan nantinya digunakan dalam model yang dikembangkan. Data diukur dalam centi meter kecuali usia dalam tahun dan berat badan dalam kilogram.
3.2.2 Pekerjaan yang dilakukan
Pekerjaan mengangkat beban dengan 3 frekuensi dan 3 titik awal angkatan yang berbeda. Frekuensi yang digunakan adalah 2, 4, dan 8 angkatan per menit. Tinggi angkatan yang digunakan adalah lutut, bahu, dan jangkauan tangan. Dengan demikian maka masing-masing subyek melakukan 9 jenis angkatan.
3.2.3 Prosedur angkatan
Dalam studi ini, untuk menentukan MAWL digunakan metode psychopysical. Setiap subyek dilatih selama beberapa menit sebelum mereka mengangkat beban sesungguhnya. Latihan ini diperlukan untuk memberikan penjelasan kepada mereka tentang metode yang digunakan dan membiasakan mereka dengan instruksi yang diberikan. Setiap subyek diberikan kebebasan mengenai cara mengangkat beban dan menentukan berat beban yang akan diangkat. Setiap subyek diminta mengangkat beban dengan satu frekuensi dan satu ketinggian angkat setiap hari. Mereka diminta mengangkat beban yang telah ditentukan sendiri selama 10 menit dan bila selama itu mereka merasa beban tersebut terlalu berat atau terlalu ringan, maka mereka diberi kesempatan untuk mengubah berat beban. Demikian dilakukan berulang sampai mereka merasa bahwa beban yang diangkat dirasakan cukup untuk bekerja selama 8 jam kerja.
3.3 Analisa Statistik
Program statistik yang digunakan dalam studi ini adalah Systat, Statistical Analysis System, dan Microsoft Excel.
4. HASIL PENELITIAN
4.1 Variabel antropometri
Dari hasil pengukuran variabel antropometri diperoleh data-data seperti dalam tabel berikut.
Tabel 2. Rata-rata dan standar deviasi untuk subyek wanita
Variabel antropometri
mahasiswa
pekerja
Rata2
%
STD
Rata2
%
STD
Age
21.25

1.803
22.75

1.997
Height
156.4
100
2.302
156.1
100
3.563
Weight
47.8

1.838
49.1

2.909
Acromial Height
126.2
80.69
1.414
126.9
81.29
2.968
Standing Iliac Crest Height
88.61
56.66
1.321
89.52
57.35
3.356
Knuckle Height
68.59
43.86
0.917
69.26
44.37
1.865
Knee Height
42.93
27.45
0.942
43.6
27.93
6.808
Forearm-Grip Distance
29.12
29.12
1.024
29.93
19.17
1.185
Chest Width
39.78
25.43
0.603
39.98
25.61
1.625
Chest Depth
18.25
11.67
0.173
18.31
11.73
0.409
Abdominal Depth
13.06
8.35
0.16
13.54
8.67
0.383
Chest Circumference
73.12
46.75
2.849
77.86
49.88
4.356
Abdominal Circumference
57.16
36.55
1.43
58.9
37.73
1.762
Forearm Circumference
24.37
15.58
0.356
24.07
15.42
0.874
Biceps Circumference
25.36
16.21
0.389
25.05
16.05
1.161
Thigh Circumference
44.17
28.2
0.47
44.18
28.3
0.709

Tabel 3. Rata-rata dan Standar deviasi untuk subyek pria
Variabel antropometri
mahasiswa
pekerja
Rata2
%
STD
Rata2
%
STD
Age
21.45

1.504
23.4

3.202
Height
164.8
100
2.266
163.9
100
3.06
Weight
55.4

3.912
52.46

3.35
Acromial Height
136.9
83.07
1.677
136.5
83.28
2.897
Standing Iliac Crest Height
95.08
57.69
1.589
95.56
58.3
3.808
Knuckle Height
71.94
43.65
1.093
72.42
44.19
1.852
Knee Height
46.67
28.32
1.327
47.75
29.13
1.697
Forearm-Grip Distance
30.56
18.54
1.041
31.38
19.15
1.926
Chest Width
40.77
24.74
1.134
41.31
25.2
1.818
Chest Depth
18.5
11.23
0.276
18.9
11.53
0.905
Abdominal Depth
14.72
8.93
0.477
15.31
9.34
1.321
Chest Circumference
72.47
43.97
2.533
76.5
46.67
4.401
Abdominal Circumference
62.52
37.94
2.417
64.06
39.08
3.844
Forearm Circumference
25
15.17
0.495
25.35
15.47
1.017
Biceps Circumference
26.19
15.89
0.477
27.03
16.49
1.519
Thigh Circumference
46.52
28.23
0.788
47.04
28.7
2.048

6. KESIMPULAN
Dalam studi ini data antropometri yang dikumpulkan dari 80 orang subyek tidak berbeda secara signifikan dengan data yang dikumpulkan oleh Suma’mur dan Soedirman dimana mereka menggunakan 20.000 subyek dalam penelitian mereka. Sebagian besar dari variabel antropometri pekerja wanita lebih besar dari mahasiswi. Hal serupa berlaku untuk mahasiswa dan pekerja pria.

DAFTAR PUSTAKA
Accident Facts, National Safety Council, 1990, National Safety Council, Chicago, IL.
Aghazadeh, F., Jiang, B.C., 1988, “Some Considerations in the Use of Isometric, Isoinertial, and
         Isokinetics Strength Models for Predicting Lifting Capability”, International Journal of
         Industrial Ergonomics, 2, 101-110.
Ayoub, M.M., Bethea, N.J., Deivanayagam, S., Asfour, S.S., Bakken, G.M., Liles, D., Mital, A..,
        Sherif, M., 1978, Determination and Modeling of Lifting Capacity, National Institute for
        Occupational Safety and Health.
Ciriello, V.M., Snook, S.H., 1983, “A Study of Size, Distance, Height, and Frequency Effects on
        Manual Handling Tasks”, Human Factors, 25(5), 473-483.
Garg, A., Chaffin, D.B., Herrin, G.D., 1978, “Prediction of Metabolic Rates for Manual Material
        Handling Jobs”, American Industrial Hygiene Association, 39, 661-674.
Genaidy, A.M., Asfour, S.S., Mital, A., Waly, S.M., 1990, “Psychophysical Models for Manual
         Lifting Tasks”, Applied Ergonomics, 21(4), 295-303.
Mital, A., Manivasagan, I., 1983, “Maximum Acceptable Weight of Lift as a Function of Material
         Density, Center of Gravity Location, Hand Preference, and Frequency”, Human Factors,
         25(1), 33-42
Mital, A., 1984, “Maximum Weights of Lift Acceptable to Male and Female Industrial Workers
         for Extended Work Shift”, Ergonomics, 27(11), 1127-1138.
NIOSH, 1981, Work Practices Guide for Manual Lifting, US Department of Health and Human
         Services, National Institute for Occupational Safety and Health, Cincinnati, OH.
NIOSH, 1994, Applications Manual for the Revised NIOSH Lifting Equation, US Department of
         Health and Human Services, National Institute for Occupational Safety and Health,
         Cincinnati, OH.
Snook, S.H., 1978, “The Design of Manual Handling Tasks”, Ergonomics, 21(12), 963-985.
Yates, J.W., Karwowski, W., 1987, “Maximum Acceptable Lifting Loads During Seated and
         Standing Work Positions”, Applied Ergonomics, 18(3), 239-243.
 link :

http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ind/article/view/16555/16547

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts